Rabu, 24 Agustus 2011

Sopir Taksi Santun

Katakan dengan lagu dan dunia kan turut bernyanyi. Itu ucapan seorang supir limosin yang mengantarkan saya dari Bandara Chiang Kai Sek International, Taipe, ke Hotel Taiwan. Dan lagu yang diputar dari Radion caseet stereo itu adalah lagu "Halo- Halo Bandung", lalu "Rasa Sayange, dan beberapa lagu lain yang terus terang saja jarang sekali saya dengarkan di rumah.
"You Indonesia?" tanya sopir taksi dalam bahasa Inggris patah- patah. "Karena itu saya putar lagu - lagu Indonesia.," lanjutnya tersenyum.

"Kalau penumpangnya orang Filipina?" Tanya saya.
"Ya saya putar lagu berbahasa Tagalog!" jawab the smlling driver itu. Menurut dia, lewat lagu kan orang bisa terkenang tanah air.
"Make people happpy, yes?" ia bertanya tanpa memerlukan jawaban. Pak Chou sang sopir itu, memiliki koleksi lagu berbahasa China, Jepang, Indonesia, Tagalog, Korea, dan Inggris.
"Jam seusai tutup kantor selalu macet. Kita bisa stress. Jadi lebih baik dengar lagu, yes?" sambungnya.
Sadar atau tidak, Pak Chou ini sudah menerapkan kiat menyenangkan konsumen. Dan ketika saya membayar tarif taksi sebesar NTS 1.000, dengan halus dia menolak tip NTS 10 yang saya sodorkan. Ia malah memberikan tip kepada saya " Melayani orang Lain membuat saya happy, dan membuat orang lain happy akan membuat saya lebih happy lagi. Terriiiima kasihhh." ucapnya.
Saya lalu teringat para sopir taksi Jakarta. Kalau saja mereka berperilaku seperti Pak Chou ini, menerapkan "seni" menjual jasa dan membuat setiap penumpang happy, industri jasa pertaksian bisa lebih memantapkan citra Jakarta sebagai kota tujuan wisata yang membetahkan ( Jaya Suparna)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARA PRAKTIS MEMBUAT BLOG