Rabu, 16 Februari 2011

Sadar Hipolikemia dengan Kontrol Gula Darah

Apakah Anda sering merasakan ngantuk? Lemas/ Sering sakit kepala? Jangan anggap remeh masalah ini dengan membiarkannya berlarut- larut. Ada kemungkinan Anda mengalami hipolikemia.

Apa itu Hipolikemia? Hipolikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah terlalu rendah. Penderita hipolikemia mengalami penurunan kadar gula darah hingga di bawah 60 mg/ dL. Padahal kinerja tubuh, terutama otak dan sistem syaraf, membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80- 120 mg/dL pada kondisi puasa, 100- 180 mg/dL pada kondisi setelah makan.


Mengapa otak sangat memerlukan gula darah sebagai energi? Dalam proses metabolisme, tubuh kita dapat menggunakan bermacam- macam zat sumber energi yang berasal karbohidrat yang berupa glukosa. Oleh sebab itu, jika kadar gula terlalu rendah, maka organ pertama yang terkena dampaknya adalah otak beserta sistem saraf pusat.

Hipolikemia disebabkan oleh faktor- faktor berikut ini, yaitu pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas sehingga menurunkan kadar gula darah secara cepat, dosis insulin terlalu tinggi yang diberikan kepada penderita diabetes utuk menurunkan kadar gula darahnya, kelainan pada kelenjar hipofisa atau klenjar adrenal, serta kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati.
Gejalanya Tidak Mudah Dideteksi

Gejala yang dialami oleh penderita hipolikemia memang tidak dikenali karena hampir dengan gejala penyakit lain, seperti diabetes dan kekurangan darah (anemia ). Gejala- gejala hipolikemia antara lain adalah gelisah, gemetar, banyak berkeringat, lapar, pucat, sering menguap karena merasa ngantuk, lemas, sakit kepala, jantung berdebar- debar, rasa kesemutan pada lidah, jari- jari tangan dan bibir, dan penglihatan kabur atau ganda serta tidak dapat berkonsentrasi.

Hipolikemia dapat menyebabkan penderita mendadak pingsan dan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan serta infusi glukosa, jika dibiarkan terlalu lama penderita akan kejang- kejang dan kesadarannya menurun. Apabila terlambat mendapatkan pertolongan, dapat mengakibatkan kematian.

Hipolikemia lebih berbahaya dibandingkan dengan kelebihan kadar gula darah (hiperglikemia) karena kadar gula darah yang terlalu rendah selama lebih dari enam jam dapat menyebabkan kerusakan tak terpulihkan (irreversible) pada jaringan otak dan saraf. Tidak jarang hal ini menyebabkan kemunduran kemampuan otak.

Berisiko bagi Penderita Diabetes dan Anak- Anak

Dari banyak kasus yang terjadi, hipolikemia sering dialami oleh para penderita Diabetes Mellitus akibat penggunaan obat antidiabetes yang dosisnya terlalu tinggi. Hipolikemia juga banyak dialami oleh diabetes yang salah dalam menerapkan diet kalori dan gula. Mereka sembarangan mengurangi konsumsi makanan yang megandung zat gula sehingga lupa bahwa tubuh juga tetap memerlukan zat gula. Kegiatan fisik yang berlebihan tanpa diimbangi dengan asupan glukosa yang cukup acap kali juga menyebabkan keadaan ini.

Tidak hanya diabetes, hipolikemia juga sangat berisiko jika dialami anak- anak. Dari hasil penelitian terbaru, hipolikemia pada anak usia dini memiliki dampak yang buruk terhadap sptial memory (daya ingat ruang dan jarak).Dalam penelitian yang dilakukan dr Tamara Hershey dari Universitas Kedokteran St. Loiuis, Missouri, Amerika , disimpulkan bahwa kondisi otak pada ana- anak yang berusia balita dapat lebih mudah diserang hipolekimia dibandingkan pada anak- anak yang lebih dewasa.

Kesadaran Mengontrol Gula Darah

Hipolikemia memang kurang disadari oleh masyarakat luas yang lebih mengenal penyakit diabetes sebagai akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia). Padahal, hipolikemia menjadi akibat yang paling sering terjadi jika penderita diabetes tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai diet rendah gula yang benar.

Pada dasarnya, kadar gula yang dibutuhkan oleh tubuh haruslah seimbang, tidak boleh terlalu tinggi atau rendah. Untuk mengetahui kadar gula, cara yang paling tepat adalah dengan mengecek gula darah di pusat layanan kesehatan dapat diperoleh dengan sangat murah. Setelah tahu hasil kadar gula darah, kita akan mendapatkan informasi mengenai tindakan selanjutnya.

Untuk menjaga kadar gula agar selalu normal, perhatikan selalu pola makan, lakukan olah raga ringan secara teratur untuk membantu pembakaran glukosa mnjadi energi dan merangsang produksi insulin, hindarkan stress atau gangguan emosional lainnya, dan disiplin minum obat sebagaimana yang dinjurkan dokter. Bagi mereka yang jelas terkena hipolikemia, dapat menaikan kembali kadar gula darahnya dengn mengonsumsi gula dalam bentuk permen atau tablet glukosa, jus buah, air gula atau segelas susu.

 Sangat dianjurkan bagi penderta hipolikemas untuk mengonsumsi Madu Hitam Habatus Saudah / HD Clover Honey. Madu bunga clover ini terdiri dari fruktosa dan glukosa alami yang mudah diubah menjadi energi oleh tubuh. Kandungan fruktosa produk ini bisa menjadisumber energi yang aman bagi diabetes sehingga tetap dapat diet gula tanpa takut terkena risiko hipoglikemia

Tinggi rendahya kadar gula dalam darah saaangat memengaruhi kesehatan kita. Banyak komplikasi penyakit yang berasal dari tidak terkontrolnya kadar gula darah. Periksa secara rutin dan tanamkan pola hidup sehat adalah kunci menghindari penyakit akibat gula darah. Adalah lebih mencegah dari pada mengobati, bukan?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

CARA PRAKTIS MEMBUAT BLOG